Popular Post

Posted by : Reyn Kamis, 22 Oktober 2015



Website Friendster pernah berjaya lebih dari satu dekade lalu. Tepatnya, pada 2002 jejaring sosial tersebut didirikan oleh Jonathan Abrams. Pada saat masa jayanya, jejaring sosial tersebut dapat diakses melalui website, namun kini sudah tidak dapat digunakan lagi.
Friendster harus berdarah-darah setelah Facebook muncul pada 2004. Jonathan Abrams, seperti dilaporkan Mashable pada 2014 mengungkapkan bahwa Friendster memiliki kendala dalam hal teknologi.
Sebelum munculnya jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg itu, Friendster sudah ingin menciptakan news feed untuk lingkungan kampus atau layanan yang dinamakan "Friendster College". Tidak hanya itu, Friendster juga berencana menciptakan tools 'Friendster social graph', termasuk platform untuk berbagi playlist musik.
Bahkan Friendster pada 2003 mendapatkan tambahan dana USD13 juta, namun para investor tidak fokus dalam hal meningkatkan pelayanan tersebut. Tersendatnya layanan tersebut untuk menjaga basis pengguna berakhir pada menurunnya pangsa pasar Friendster.
Pengguna di wilayah Amerika Serikat dan Eropa mulai menyusut, tetapi basis pengguna terbesar tetap berada di Asia. Popularitas Friendster yang turun serta hadirnya Facebook, membuat pengguna beralih menuju jejaring sosial tersebut besutan Mark tersebut.
Pada 2004, terdapat perombakan di dalam tubuh perusahaan Friendster, di mana Jonathan Abrams lepas dari jabatan CEO dan menduduki peran chairman. Posisi CEO kala itu dipegang oleh Scott Sassa.
Friendster berkeinginan untuk membeli Facebook, tetapi Abrams menolak memberikan tawaran akuisisi yang tepat. Tampaknya, tawaran itu tidak cukup besar untuk menarik minat Zuckerberg dan timnya saat itu.
Enam tahun kemudian, Facebook dan Friendster terlibat dalam kesepakatan akuisisi. Bukannya Friendster yang membeli Facebook, tetapi Facebook yang membeli portofolio penuh dari Friendster terkait paten social networking senilai USD40 juta.
Di tengah semakin terpuruknya Friendster, Facebook pada 2009 dibeli oleh MOL Global, penyedia pembayaran online yang berbasis di Malaysia. Kabarnya, Friendster memiliki total 115 juta pengguna pada saat akuisisi, di mana lebih dari 75 juta berada di Asia.

Analisis
Kenapa terjadi nya penurunan jumlah pengguna pada Friendster?
Friendster sendiri pernah Merajai dalam hal Sosial media pada waktunya.. saya sendiri pernah merasakan dan menggunakan Friendster saat masa jaya nya.. namun muncul nya saingan saingan baru seperti Facebook dan lambatnya Friendster mengikuti perkembangan jaman yang “menuntut untuk lebih modern.. dan Friendster tidak bisa mengikuti tren tersebut dan banyak pengguna Friendster sendiri berpindah ke sosial media lain seperti Faceboo.. karena tampilan facebook yang labih User Friendly..

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Irvan Reynaldi - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by irvan reynaldi -