- Back to Home »
- Softskill , Tugas , Universitas Gunadarma »
- wacana yang membedakan pemanfaatan Bahasa Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah.
wacana yang membedakan pemanfaatan Bahasa Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah.
Posted by : Reyn
Sabtu, 14 November 2015
Wacana
ilmiah adalah wacana yang memiliki aturan baku dan
sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Contoh makalah, laporan tesis, skripsi, dan
disertasi.
Contoh wacana ilmiah :
Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru Terhadap Kinerjanya Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya
PENDAHULUAN.
Upaya Pemerintah terhadap pemerintah tenaga guru sebenarnya telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui berbagai bentuk kebijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional, seperti profesi-profesi yang lainnya. Kualitas profesi tenaga guru selalu diupayakan, baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pendidikan dan latihan (diklat), penataran dan pelibatan dalam berbagai seminar untuk meng-updatewawasannya dalam kompetensi pedagogi dan akademik. Pemerintah mulai menyadari betapa strategisnya peran tenaga guru dalam mengantarkan generasi muda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif sehingga mampu mewujudkan suatu kesejahteraan bersama. Sejarah peradaban dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia membelajarkan pada kita bahwa bukan sumber daya alam (SDA) melimpah yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju pada kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi (ipteks) bangsa tersebutlah yang berperanan untuk meraup kesejahteraan. Bahkan SDM yang menguasai ipteks cenderung memanfaatkan teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain.
Wacana semi ilmiah adalah penulisan yang
tidak terikat Bahasa Indonesa baku lisan, sehingga berkemungkinan besar
terjadinya penghilangan kalimat. Tapi tidak mengurangi ciri bakunya, namun
pemilihan kata dan bentuk kata dserta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur
kalimat mempengaruhi dalam memahami makna gagasan. Contoh atrikel, editorial.
Contoh
wacana semi ilmiah dalam sebuah editorial
Koran Korsel Minta Samsung Berhenti Jadi Pencontek
TEMPO.CO, Seoul - Samsung perlu menjadi
"penggerak pertama" dan menciptakan gadget baru sendiri, menurut
sebuah editorial yang diterbitkan oleh JoongAng
Ilbo, salah satu koran terbesar Korea Selatan. Jika tidak, mereka
akan selalu dalam risiko terjerat dalam sengketa paten.
Baru-baru ini, produsen elektronik
terbesar di Korea Selatan ini kalah dalam gugatan paten melawan Apple di
pengadilan New York. Perusahaan ini diwajibkan membayar ganti rugi US$ 1,05
miliar dolar AS.
Media Business Insider mencatat, strategi cepat Samsung dalam mencontek ditemukan dalam kategori lain produk mereka. Sebagai contoh,New York Times mencatat, Samsung menunggu harga LCD turun, kemudian membuat taruhan besar pada teknologi itu dan melemahkan Sony dan saingan lainnya di pasar TV layar datar.
Cara ini, kata Business Insider, tidak akan bekerja saat litigasi paten memanas. "Jadi Samsung harus menjadi lebih dari penemu jika ingin berada di bagian atas produsen penghasil gadget," tulis JoongAng Ilbo.
Dalam editorial yang lain, JoongAng Ilbo memberikan saran, antara lain mendorong lebih banyak startup seperti Facebook untuk mengatasi kurangnya inovasi dalam perekonomian Korea. (Sumber : koran.tempo.co)
Media Business Insider mencatat, strategi cepat Samsung dalam mencontek ditemukan dalam kategori lain produk mereka. Sebagai contoh,New York Times mencatat, Samsung menunggu harga LCD turun, kemudian membuat taruhan besar pada teknologi itu dan melemahkan Sony dan saingan lainnya di pasar TV layar datar.
Cara ini, kata Business Insider, tidak akan bekerja saat litigasi paten memanas. "Jadi Samsung harus menjadi lebih dari penemu jika ingin berada di bagian atas produsen penghasil gadget," tulis JoongAng Ilbo.
Dalam editorial yang lain, JoongAng Ilbo memberikan saran, antara lain mendorong lebih banyak startup seperti Facebook untuk mengatasi kurangnya inovasi dalam perekonomian Korea. (Sumber : koran.tempo.co)
Wacana Non Ilmiah adalah penulisan yang tidak terikat dalam ragam bahasa
baku. Contoh anekdot, opini, reportase, cerpen.
Contoh
wacana non-ilmiah dalam sebuah cerpen adalah
Pemotong
Kayu Yang Jujur
Tersebutlah kisah nun jauh
di pedalaman, tinggalnya seorang pemotong kayu yang tua dan miskin. Adapun
kemampuannya hanyalah mencari rezeki dengan menebang pokok yang sederhana
besarnya untuk dijual sebagai kayu api. Hanya isterinyalah peneman hidup saban
hari tanpa dikurniakan anak.
Dijadikan cerita,
takdirnya pada suatu pagi.......
Pergilah si tua tersebut
jauh ke hutan untuk menebang pokok untuk dibuat kayu api. Tidak seperti
kebiasaannya, kali ini si isteri tidak dapat menemani si suami kerana sakit.
Maka ke hutanlah si tua
seorangan awal pagi sebelum terbit mentari untuk mencari kayu api. Seharianlah
si tua menebang pokok dengan kapak besinya yang telah uzur seuzur usianya....
Sehinggalah kepenatan tidak jua dia berhenti.....
Tiba-tiba... genggamannya
semakin lemah lalu terlepas kapak kesayangan dari tangannya lalu tercebur
kedalam sungai yg dalam. Menangis sayulah si tua kerana kehilangan kapak yang
menjadi punca rezeki... hendak terjun mencari takut disambar arus... meratap
lah ia mengenangkan nasib...
Maka...bersimpatilah
pari-pari dilangit melihat kegundahan si tua tersebut.... lalu turunlah ia
bertanya... "wahai orang tua... kenapa bersedih hati"...
Dengan nada perasaan takut
dan terkejut diperamati benar-benar, maka tahulah dia si pari-pari telah turun
kebumi menyapakan....lalu diceritakan apa yang berlaku...
"Baiklah..akan
kubantu mencari kapak engkau yang tenggelam"... lalu dengan serta merta
terjunlah si pari-pari ke dalam sungai.... selang beberapa minit timbul lah
kembali si paripari sambil mebawa kapak emas lalu dihulur kepada situa....
Dengan sedih jawab situa "..bukan..ini bukan kepunyaan hamba...tidak mampu
hamba memiliki kapak emas ini"....
Lalu terjunlah sekali lagi
si pari-pari ke dalam sungai dan timbul kembali bersama kapak perak. Tidak jua
mengaku si tua kerana itu bukan kapak miliknya. Sekali lagi si pari-pari terjun
lalu membawa pula kapak gangsa. Tidak juga si tua itu menerimanya sehinggalah
si pari-pari membawakannya kapak besi yang uzur.
Maka apabila terpandang
akan kapak itu...giranglah hatinya kerana itulah kapak miliknya. Lalu si
pari-pari menyerahkan kapak tersebut kepada si tua. Sebagai balasan kejujuranya
kapak emas, perak dan gangsa turut dihadiahkan.
Pulanglah si tua dengan
hati yang gembira. Sesampainya ke rumah lalu diceritakan kepada isterinya apa
yang berlaku. Si isteri turut bergembira dengan kejujuran suaminya.
Keesokan harinya isteri si
tua itupun sihat...